Saturday, March 28, 2009
Lelaki Yang Menyunting mawar
di telingaku dalam dekap hangat bintang-bintang sukma
"bermainlah dengan riang Nak,dalam baju putihmu kata
mereka membelaiku dalam syahadatnya"
Saat tapak mulai bisa kujejak, azan tersaput bergumpal awan
kelam,suram,hitam dan sayup-sayup kedengaran
telingaku,mulutku,tanganku,otakku berhenti
berdetak sesudah berjuta pertanyaan hanya kujawab
dengan batu hitam yang kulemparkan keseluruh sel-sel tubuhku
titik puisiku, setelah melewati berjuta peribahasa
yang tak bermakna dalam kesepian
"Kau matirasa Nak, kau pucat dalam bajumu yang berwarna gelap"
Mimpi! mimpilah aku! berteriak pada langit
"Tak perlu Nak, kau tak perlu tidur dalam harapmu"
"tapi aku mati rasa, aku harus menyunting bunga !"
"Mawar dan baju putihmu Nak"
"mimpi! mimpilah aku! dimana?"
Kemudian wajah sukma lirih menyapa
Bermil-mil kuhitung jalan raya
Berdesir angin ku sapa
berlembah pohon rebah sudah
Dan saat senyap hiasi kecipak sungai pada bebatuannya
azan itu menghantarku menyunting mawar-Mu saja.
Monday, March 2, 2009
Untitled
Ku tulis bait ini dalam rangkaian malamku yang panjang
Ku ungkap getar ini dalam ragu yang tertahan…
Untukmu seorang akhwat yang tak juga kunjung kutemui…
Aku bersama semua baktiku yang tertunda
Bersama sepotong cinta yang tak akan sempurna
Bila tidak juga kau ada…
Untuk calon istriku yang tidak ku tahu ada dimana
Kelak bila ku jemput engkau
izinkan bakti dan taatmu melebur bersama senyummu..
Izinkan cinta dan kehormatanmu terpatri kuat untuk menjaga kehormatanku…
Untuk calon istriku yang sedang berdakwah entah dimana
Ketahuilah…
Bahwa aku lelaki asing bagimu
Nanti terangkanlah apa - apa yang tidak kumengerti darimu
Terangkanlah apa-apa yang tidak tersukai darimu
Agar suami soleh menjadi imam mendampingimu…
Untuk calon istriku yang masih sibuk dalam kelelahanmu…
Ketahuilah bahwa aku akan menjemputmumu..
Menunggu menjadi kendaraan yang nyaman buatmu..
Menjadi rumah yang lapang untukmu…
Menjadi penunjuk jalan yang lurus untukmu…
Menjadi penyejuk hatimu…
Dan Wahai engkau calon pengobat cintaku…
Bila nanti Allah rizkikan engkau untukku
Maka semoga aku juga menjadi rizki mulia untukmu…
Bersama menyempurnakan hati dalam Mahabah-Nya..
Menyemarakan dakwah dengan para Jundi - jundi Allah…
Aku bersama kesederhanaan yang terbalut takwamu…
Bersama menggapai perjuangan ini…
Yang karenamu Allah semakin sayang padaku…
Pada dakwahku…