Tuesday, March 24, 2009

Jadikan Dunia Di Tanganmu Bukan Di Hatimu


(langit Yang mendung hanya menunggu waktu yang tepat
untuk menumpahkan segenap air matanya.
Dan kudapati hari-hari yang berlalu
bagai sebuah misteri asing
yang terus menjadi teka-teki
kemana arah perjalanan ini)


"untuk apa kuliah lagi,buat apa,bukankah semuanya udah cukup"

"tapi aku ingin belajar lagi,ilmuku masih kurang",jawabku sekenanya.

'itu hanya awalnya, lama-lama kau akan terpedaya,S1,S2,S3,lalu apa, kau pasti akan terus mengejarnya,ketika kau selesai nanti,kau tidak akan bisa lepas dari yang namanya jabatan, ketika kau menjadi pejabat nanti, banyak hal yg akan kau rasakan akibat buruknya,mutasi berkepanjangn,pisah dari keluarga, belum lagi hal lainnya,bukankah keluarga lebih penting"


Mencoba memaknai setiap kata yang diucapkannya, aku jadi paham akan arti pentingnya keluarga,seperti senandung yang selalu diputar pada sinetron keluarga cemara:

"Harta yang paling berharga adalah keluarga
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga
Mutiara yang paling indah adalah keluarga"

Aku jadi berpikir begitu banyak hal dan sesuatu di dunia ini,lalu kemana dan apa tujuan kita hidup sebenarnya.Mengapa ada orang yang terus-terusan bekejaran dengan waktu mencoba mencari sesuatu yang sebenarnya sudah cukup ia miliki.

Sungguh kemilau dunia itu sangat menggiurkan, semuanya indah.
lalu apakah akan dihabiskan waktu kita hanya untuk mengejar itu semua, lalu dimana peran kita lainnya sebagai orang tua, sebagai anak, sebagai saudara, dan sebagai masyarakat.

kelak kita tidak akan dinilai dari berapa banyaknya harta yang dimiliki, jabatan tertinggi yang kita raih,atau status paling terhormat yang kita sandang.Cukuplah kita dinilai dari amal perbuatan yang kita kerjakan.

Umar bin Khatab, menangis ketika melihat Rasulullah SAW bangkit dari tidurnya, ia melihat ada bercak-bercak jalur pelepah kurma di punggung Rasulullah SAW,ketika ia melirik alas tidur yang dipakai Rasulullah SAW, terbuat dari pelepah kurma kering, cukuplah tanda di punggungnya itu menjadi bukti betapa tidak lembutnya pelepah kurma itu.Ketika melihat sekeliling kamarnya, ia hanya mendapati sebuah almari berisi sekantong gandum kasar, tidak ada barang menunjukkan kemewahan.

"ya, Rasulullah,aku melihat Kisra dan Raja-raja lainnya tidur di atas tempat tidur mewah beralaskan sutera,tapi di sini aku melihatmu tidur beralskan tikar seperti ini "

wahai Umar,tidakkah engkau sependapat denganku,kita lebih memilih kebahagian akhirat sedang mereka memilih dunia." jawab Rasulullah SAW

Bukankah Rasulullah SAW suri tauladan terbaik, manusia paling mulia, jalan yang ditunjukkannya adalah jalan yang lurus,jalan terbaik yang mengantarkan ke tempat yang jauh lebih baik dan kekal dari dunia ini.

lalu mengapa kita tidak mengikutinya?

(langit mendung menangis perlahan-lahan,
air mata tumpah setetes demi setetes membasahi bumi
Dedaunan bergoyang tertiup angin dingin,
dan kudapati kotaku gigil di pagi hari
Dan cahaya yang terang pasti selalu menanti
di ujung perjalanan ini)

No comments: