Tuesday, March 3, 2009

Ketika 2 Menit Sangat Berharga ( the time )

( Diantara sepi yang mengganggu tidurku
adalah waktu yang berputar makin kencang

Diantara rindu yang mengusik mimpiku
adalah masa dimana aku teringat akan masa kecilku )


Waktu sedemikian dahsyatnya mempengaruhi kehidupan manusia.Allah SWT Maha Adil, semua manusia diberi jatah waktu yang sama setiap harinya yaitu 24 jam,namun dengan modal yang sama itu lantas tidak membuat semua manusia menjadi seseorang yang sama, baik profesi,tugas, maupun kedudukannya.Ada yang bisa memanage puluhan bahkan mungkin ratusan perusahaan/bisinis dalam 24 jam, ada yang bisa mengatur jadwal kegiatannya sedemikian detail hingga tiap detiknya juga diperhatikan, tapi ada juga yang berlaku sebaliknya,24 jam baginya adalah waktu yang sangat lama,ketika pagi ia menunggu datangnya sore,ketika sore ia menunggu datangnya pagi.Dalam masa penantian itulah ia habiskan dengan kesia-sian,baginya kehidupan adalah bagaimana ia dapat melewati hari-hari walaupun tanpa sesuatu yang berarti.Benarlah sabda Rasulullah SAW :"Rasulullah memegang pundakku lalu bersabda, “Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau penyeberang jalan”

Ibnu Umar berkat, ‘JIka engkau berada di waktu sore janganlah menunggu datangnya pagi, dan jika engkau berada di waktu pagi jangna menunggu datangnya sore. Pergunakanlah waktu sehatmu sebelum engkau sakit dan pergunakanlah waktu hidupmu sebelum engkau mati". (HR Bukhari).

Belajar dari pengalaman hari ini aku seharusnya benar-benar mendisiplin waktuku,bagaimana tidak hanya 2 menit waktu yang sebenarnya aku butuhkan agar tidak terlambat,di kantorku terlambat adalah sesuatu yang sangat dihindari selain potongan gaji pastinya, juga terancam untuk di turunkan peringkat jabatan,dan mendapat sanksi teguran,walaupun dengan alasan apapun.

Walaupun ini pengalaman pertamaku terlambat, aku masih bersyukur Allah SWT menegurku dengan sangat lembut,Dia memberiku waktu agak berlebih 2 menit pagi tadi.Teman kantorku rata-rata menyarankan hal yang menurut mereka cerdas," apa sikh bedanya, 1,2,5,bahkan 1 jam tokh potongan dan sanksinya sama, mending kamu kalau sudah tahu pasti terlambat, ya udah sekalian aja tidur lagi atau nikmati aja keterlambatanmu dengan bersantai di rumah,ntar agak siang atau bahkan sore sekalian baru datang,untuk absen sore,tokh hasilnya sama"

Secara sepintas, memang hal itu masuk akal, tapi bagiku 2 menit ini adalah sesuatu yang sangat berharga, bukan hanya dari segi uang yang hilang atau terancam sanksi.namun bagiku 2 menit hari ini adalah karunia Allah terbesar.Dengan terlambat aku bisa mensyukuri segala anugrah dan nikmat Allah yang dikaruniakan kepadaku.

Aku bisa menikmati desiran angin pagi yang berpacu dengan laju motorku ketika aku ngebut menuju kantor agar tidak terlambat, aku juga bersyukur atas sesuatu yang sebelumnya kuanggap remeh yaitu tidur sehabis Shalat shubuh.

Aku juga bersyukur atas nikmat iman dan Islam dalam ruh sehingga aku jadi sadar betapa tidak kuasanya diriku atas waktu,aku juga bersyukur atas nikmat ilmu dalam akal, sehingga aku bisa belajar dari pengalaman hari ini untuk lebih disiplin,dan aku selayaknya juga harus bersyukur atas nikmat sehat dalam jasadku sehingga aku, walaupun telat tapi masih bisa bekerja hari ini.

Aku jadi teringat sebuah semboyan yang terdapat di sebuah markas tentara," tiada yang meringankan beban, kecuali hati yang senang."

“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. (Q.S. An-Naml : 19)

( Seberang Ulu,03 Maret 2009,duh kantorku sayang, kantorku malang)





No comments: